Popular Post

Posted by : liaArisa Sabtu, 3 Mac 2018




Ia bermula secara tiba-tiba
terlihat serigala akan kelibat kain merah dari kejauhan.

Jauhnya dalam belantara penuh pertanyaan,
tertangkap cebisan bayangan misteri,
Fikiran membuahkan amaran penuh sangsi,
Lari si gadis hoodi merah ketakutan di hati.

Namun pertemuan demi pertemuan,
ia bagaikan senario terkesan di sudut hati,
kisah tercipta tanpa rangka,
antara realiti dan fantasi,
Si gadis hoodi merah menggapai realiti,
meningggalkan skrip fantasi,
yakin melangkah di jalanan pilihan.

"Ku ingin bersua denganmu,
ku ingin menyentuh hangatnya tanganmu,
ku ingin berbicara dengan dirimu,"
Ia adalah satu kisah mustahil.

Di jalanan realiti,
di jalanan fantasi,
mengeluh si gadis hoodi merah menyusun kata,
menjadi bait melodi kekecewaan.

"Kejamnya kisah yang dilakar,
sumpahan jatuh menyelubungi kita,
takdir yang menimpa tak akan berubah,
kenapa ia terjadi pada dirimu?
mengapa ia terjadi pada diriku?
Sang Serigala dan si Gadis Hoodi Merah."

Hari-hari terus berlalu,
sang serigala menanti penuh sinar,
Terbiasa dengan denai yang saban hari dilalui si gadis,
namun pada hari ini,
juga saat ini,
sang serigala tak mampu untuk menggapai,
memerhati dari jauh memendam perasaan.

Terlihat si gadis akan bayangan di balik pohonan,
seperti selalu di hari-hari lain,
namun langkah diteruskan melepasi denai,
berpura tidak mengetahui.

"kau tidak memandangku,
dan suaraku tidak pernah sampai padamu,"
hanya keluhan demi keluhan tersisa dibibir,
namun itu yang terbaik,
daripada hati terus terluka dek penghalang tak kelihatan,
merintih hati Sang Serigala dan si Gadis Hoodi Merah.

Ku ingin berbicara namun tak bisa,
ku ingin menyentuhmu namun tak mampu,
jika ini adalah cinta,
kita tak perlu saling bicara,
kerna kita tak mampu untuk mengubah jalan kisahnya.

Berbisik sendirian sang serigala,
sejujurnya ku ingin bertemu si gadis hoodi merah,
rautmu yang cantik dan aku yang terpesona,
namun pertemuan ini telah terikat pada jalan akhir kisahnya,
doa ku lontarkan agar dipertemukan,
tetapi kita tetap Sang Serigala dan Si Gadis Hoodi Merah.

Aku cintakan kamu,
ku ingin menghapus air matamu,
Tapi ku tahu kita tak bisa,
Walau bagaimanapun cara telah ku lakukan,
sumpahan ini tidak akan pergi,
Taring dan kuku tajam ini tak akan hilang.

Jadi ku hanya bisa menunggu air matamu hapus,
ku akan berada disebalik pohonan ini,
memerhati langkahmu selamanya.

cc; The wolf that fell in love with little red riding hood.










Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Date A Live - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by nazri -